Mohon menghubungi PPI Tunisia untuk informasi yang lebih akurat.
Universitas Zaitunah (Jamiah Zaitunah) merupakan perguruan tinggi Islam tertua di dunia yang berada di Kota Tunis, ibu kota Tunisia. Sejarah awalnya bermula dari Jami’ Zaitunah, masjid besar yang menjadi pusat talaqqi keilmuan Islam sejak berabad-abad lalu. Hingga kini halaqah kajian masih berlangsung rutin. Zaitunah kemudian berkembang menjadi universitas formal dengan dua fakultas utama, yakni Hadarah Islamiyah dan Ushuluddin, sekaligus menjadi satu-satunya universitas Islam di Tunisia.
Sistem pendidikan di Tunisia mengikuti pola Prancis dengan skala nilai maksimal 20. Nilai minimal kelulusan adalah 10, namun pencapaiannya cukup menantang. Universitas Zaitunah menerapkan metode ujian manhajiyah, yaitu mahasiswa dituntut menulis makalah mini dalam bahasa Arab fusha dengan struktur lengkap, bukan sekadar menjawab soal pilihan ganda.
Program sarjana berlangsung 3 tahun, dengan kemungkinan program tamhidi 1 tahun untuk persiapan bahasa. Libur akademik sekitar Juni–September. Lingkungan sosial Tunisia relatif liberal, mahasiswa dan mahasiswi belajar bersama, dan sebagian mahasiswi lokal tidak berhijab meski mengambil studi Islam. Namun, sikap masyarakat terhadap mahasiswa Indonesia umumnya sangat baik.
Akidah di Tunisia mayoritas Asy’ariyah dengan pengaruh tarekat Syadziliyah. Meski demikian, Zaitunah bersifat terbuka, memberi ruang bagi perdebatan ilmiah dan penerimaan argumen dari berbagai latar belakang, termasuk Salafi. Mahasiswa dibiasakan berpikir kritis, mengkritisi pandangan orientalis, sekaligus mendalami turats klasik.
Dengan biaya pendidikan ringan, durasi studi singkat, dan sistem pembelajaran yang menekankan analisis, Universitas Zaitunah Tunisia menjadi salah satu pilihan terbaik bagi mahasiswa Indonesia untuk memperdalam studi Islam di Afrika Utara.