Informasi beasiswa Universitas Prince Sattam Bin Abdulaziz (PSAU) - Arab Saudi 2025 meliputi syarat pendaftaran, fasilitas beasiswa, proses seleksi, jurusan yang tersedia, serta gambaran kehidupan mahasiswa di Doha - Qatar. Artikel ini dirancang untuk membantu calon pendaftar memahami dokumen yang dibutuhkan, manfaat beasiswa penuh, hingga tips lolos seleksi. Link pendaftaran resmi tersedia melalui situs Universitas Prince Sattam Bin Abdulaziz.
Al Kharj, Saudi
جامعة الأمير سطام بن عبد العزيز
Ikhwan, Akhwat
s1, s2, s3
Mohon menghubungi PPMI Al Kharj untuk informasi yang lebih akurat
Universitas Pangeran Sattam bin Abdulaziz (Prince Sattam bin Abdulaziz University, جامعة الأمير سطام بن عبدالعزيز) awalnya merupakan cabang dari Universitas King Saud (KSU) di wilayah Al-Kharj. Pada tahun 2009, cabang ini dipisahkan dan diberi nama Universitas Al-Kharj (جامعة الخرج). Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2011, namanya diubah menjadi Universitas Pangeran Salman bin Abdulaziz (جامعة الأمير سلمان بن عبدالعزيز) ketika Salman masih menjabat sebagai Pangeran Riyadh. Pada tahun 2015, setelah Salman naik menjadi Raja, kampus ini tidak berubah menjadi King Salman University sebagaimana yang diperkirakan banyak pihak, melainkan dinamakan Universitas Pangeran Sattam bin Abdulaziz untuk menghormati saudaranya, Pangeran Sattam bin Abdulaziz, yang wafat tahun 2013 dan pernah menjabat sebagai Gubernur Riyadh.
Kampus utama terletak di Kota Al-Kharj, sekitar 70 kilometer dari ibu kota Riyadh. Lingkungan kota ini lebih tenang dan religius dibandingkan Riyadh yang lebih padat dan modern. Selain kampus pusat, universitas ini memiliki cabang di Wadi ad-Dawasir, Aflaj, Hotat Bani Tamim, dan Sulayyil.
Rektor saat ini adalah Prof. Dr. Abdulrahman bin Hammad Al-Asimi (عبدالرحمن بن حمد العاصمي). Universitas ini memiliki sekitar 1600 staf administrasi dan jumlah mahasiswa aktif mencapai kurang lebih 28.000 orang, mayoritas merupakan warga negara Arab Saudi.
Bahasa yang digunakan dalam perkuliahan berbeda sesuai fakultas. Pada fakultas umum seperti sains, bisnis, komputer, dan kedokteran, bahasa pengantar yang dipakai adalah bahasa Inggris. Sedangkan pada fakultas agama, khususnya jurusan Dirasat Islamiyah, bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab. Mahasiswa Saudi yang belum menguasai bahasa Inggris diwajibkan mengikuti kelas persiapan terlebih dahulu.
Universitas ini baru mulai menerima mahasiswa asing pada tahun 2016. Angkatan pertama berjumlah sekitar 15 orang yang berasal dari Indonesia dan Filipina. Jumlah mahasiswa asing hingga saat ini sangat sedikit, hanya belasan orang saja, dengan asal negara bervariasi seperti Indonesia, Filipina, Bosnia, Kirgizstan, beberapa negara Afrika, dan Mauritania. Karena jumlah mahasiswa asing sedikit, mereka mendapatkan perhatian lebih dari pihak kampus, bahkan akses langsung kepada dekan atau rektor.
Pada tahun 2016, pendaftaran dibuka secara online melalui laman resmi kampus dengan persyaratan minimal, yaitu paspor, ijazah, dan transkrip nilai yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Prosesnya sangat sederhana dan cepat. Namun setelah itu, pendaftaran online sudah tidak pernah dibuka lagi. Sistem penerimaan saat ini dilakukan secara offline (murosalah), yaitu melalui pengiriman berkas yang dikumpulkan oleh perwakilan resmi Saudi di berbagai negara. Jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahun sangat terbatas dan tidak ada jalur pendaftaran melalui portal Study in Saudi.